STRUKTUR LIPATAN Bentuk lipatan ini mempunyai kekakuan yang lebih dibandingkan dengan bentuk-bentuk yang datar dengan luas yang sama dan dari bahan yang sama pula. Karena momen energia yang didapat dari bntuk lipatan akan jauh lebih besar daripada momen energia yang didapat dari bidang datar.

Dari hasil perhitungan untuk lipatan harga momen energia : I = 1/12 bh 3, sedangkan untuk bidang datar didapat hasil : I = 1/12 hb 3 Dengan bentuk lipatan ini,gaya-gaya akibat benda sendiri dan gaya-gaya luar dapat di tahan oleh bentuk itu sendiri Maka di sini dapat kita ambil suatu pengertian atau defenisi umtuk bentuk konstruksi lipat, yaitu: bentuk yang terjadi dari lipatan dari bidang-bidang datar di mana kekakuan dan kekuatannya terletak pada keseluruhan bentuk itu sendiri. 1. Konstruksi lipatan berdasarkan bentuk-bentuk yang ada pada alam, manusia mencoba untuk mempergunakan bentukbentuk itu untuk kebutuhan hidupnya Bentuk lipatan ini sekarang banyak dipergunakan untuk

Penyaluran gaya Sebelum kita meninjau penyaluran gaya pada konstruksi lipatan, terlebih dahulu kita meninjau gaya pada bentuk datar. Dalam satu bidang datar semua gaya yang bekerja dapat diuraikan menjadi: Gaya sejajar dan gaya tegak lurus. Gaya sejajar bidang akan lebih kuat untuk dipikul bidang tersebut daripada jika gaya dengan besar yang sama tersebut bekerja tegak lurus Selain itu bidang datar lebih mudah jatuh dibandingkan dengan bentuk lipatan. Hal ini disebutkan tidak adanya titik kumpul penahan gaya dan setiap titik menjadi penahan gaya dan momen.

Jika gaya tersebut bekerja pada lipatan, maka akan terjadi sbb: Gaya dengan arah memanjang akan dipikul oleh bidang datar dari lipatan. Gaya dengan arah melintang, yang diuraikan menjadi dua gaya di mana masing-masing besarnya lebih kecil daripada gaya arah melintang tersebut Untuk gaya P yang bekerja pada tengah-tengah bidang, gaya diuraikan menjadi gaya sejajar bidang dan gaya tegak lurus.

Sedangkan untuk gaya P yang bekerja pada rusuk-rusuk lipatan(garis lipatan) akan diuraikan sejajar pada masing-masing bidang datar yang berselisihan itu. Besarnya kemiringan bidang datar menentukan besarnya gaya bekerja Untuk menjaga perubahan bentuk lipatan, maka perlu untuk mempertahankan jarak h dan b serta tebal d. Gaya P yang bekerja pada rusuk (B) dan (C) dan gaya H yang bekerja pada rusuk (A) akan mengakibatkan perubahan besar pada jarak b dan h.

Karena itu rusukrusuk (A),(B),(C), harus dipegang dan ditahan dengan jalan: tumpuan dipegang teguh, atau rusuk merupakan sesuatu yang kaku.jadi disini dapat ditrangkan, bahwa yang sebenarnya menahan gaya-gaya adalah tiap-tiap bidang, sedangkan rusuk-rusuk berfungsi sebagai pemegang dan pengaku bidang. Bidang lipatan ini ada kemungkinan akan dapat melentur,3 tergantung kepada panjang L. Untuk harga h dan b panjang L harus ditentukan supaya tak terjadi lenturan tersebut. Pada tempat-tempat mencapai panjang L tersebut,diadakan bidang pengaku yang menahan tejadinya lenturan. Momen lentur yang terjadi ini adalah akibat beban merata pada lipatan atau akibat beban sendiri.

Besarnya momen yang tejadi tergantung dari besarnya sudut. Makin besar sudutnya makin besar momen yang terjadi Menurut pengalaman,sudut yang paling efektif adalah sudut 45. Dari uraian gaya yang telah diterangkan, dapat disimpulkan bahwa pada konstruksi lipatan yang sangat perlu diperhatikan ialah: pencagahan adanya deformasi dan kekakuan harus dicapai 3 3. Bentuk dasar Bentuk prismatis ialah bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar bersudut siku-siku dan bidang-bidang yang melintang tegak lurus pada kedua belah sisi ujung bidang datar bersudut siku-siku tersebut, Bentuk piramidal ialah bentuk yang terdiri dari bidang-bidang datar berbentuk segitiga. Bentuk semiprismatis ialah bentuk yang terjadi dari gabungan kedua di sisi atas.

Keuntungan dan kerugian struktur lipatan segi konstruksinya adalah sebagai bidang vertikal yang dapat menggantikan kolom-kolom dan sekaligus menjadi bearing wall bidang horizontal dapat menggantikan balok-balok. Ditinjau dari segi bentuknya, maka bentuk konstruksi lipatan sangat sesuai untuk bentukbentuk bai pula untuk digunakan mengatur akustik dan cahaya. Hanya kesulitannya di Indonesia mengenai pelaksanaanya berhubungan kekurangan alat yang modern dan tenaga yang terlatih. TRANSFER BEBAN Transfer beban dalam struktur lipat terjadi melalui kondisi struktural dari pelat (beban tegak lurus terhadap bidang tengah) atau melalui kondisi struktural dari paralel (slab load ke pesawat).