Arsitektur vernakular adalah desain arsitektur yang disesuaikan dengan budaya masyarakat lokal dan ketersediaan bahan di lingkungan tersebut. Arsitektur vernakular tidak dapat dilepaskan dari aspek teknis, budaya, dan lingkungan, sedangkan unsur pembentuknya terdiri dari dua unsur. Adapun yang dimaksud kedua unsur tersebut, yaitu unsur bentuk pada ranah fisik dan unsur makna pada ranah abstrak.

A. Unsur Bentuk pada Ranah Fisik
Unsur bentuk tidak dapat dilepaskan dari dunia arsitektur, termasuk arsitektur vernakular. Pasalnya, bentuk merupakan media komunikasi yang bisa menyampaikan makna dan maksud seorang arsitek. Pada bangunan arsitektur vernakular tentu saja arsiteknya adalah penduduk asli sendiri. Oleh karena itu, unsur bentuk harus bisa didefinisikan dengan baik sehingga berperan dari segi fungsi, simbol, geografis dan teknologi. Unsur bentuk pada ranah fisik arsitektur vernakular bisa dipahami dari wujud bangunan, warna, tekstur, dan proporsi bangunan.

B. Unsur Makna pada Ranah Abstrak
Unsur makna pada ranah abstrak arsitektur vernakular bisa diungkapkan secara verbal atau melalui bahasa, juga melalui benda atau tanda. Adapun unsur makna yang bisa diungkap oleh indera penglihatan, biasanya melalui bentuk, warna, pencahayaan dan tekstur. Menurut teorinya, makna sendiri dibagi menjadi dua, yaitu makna objektif dan makna responsif atau subjektif. Makna objektif merupakan makna yang muncul dari luar dan berkaitan dengan objek, kejadian dan sebagainya. Sementara makna subjektif merupakan makna yang berkaitan dengan faktor internal pengamat dan ditangkap oleh perasaannya sendiri.

Sumber :
https://www.99.co/id/panduan/arsitektur-vernakular
https://prospeku.com/artikel/arsitektural-vernakular—2963