Kawasan Mlangi atau Dusun Mlangi terletak di sebelah barat laut Kota Yogyakarta, tepatnya di desa Mlangi, Nogotirto, Gamping, Sleman, Yogyakarta. Kawasan Mlangi terkenal sebagai Kampung Santri hingga saat ini. Hal ini tak lepas dari peran penting Kyai Nur Iman yang Bernama asli RM Sandeyo. Beliau merupakan putra dari RM Suryaputra yang bergelar Raja Amangkurat IV, yang kemudian mendirikan pamulangan (tepat mengajar) untuk pengembangan agama islam. Pamulangan berasal dari kata mulangi yang berarti mengajari. Nama ini kemudian dijadikan sebagai nama tempat tersebut sampai sekarang, Mlangi.

Untuk mendukung dusun Mlangi sebagai pusat pendidikan Keraton Ngayogyokarto, dibangunlah Masjid Jami’ An-Nur yang memiliki fungsi penting dalam kegiatan pendidikan maupun keagamaan di Keraton Ngayogyokarto kala itu. Mulai dari fungsi spiritual, kadersasi ulama-santri, sampai pada fungsi pertahanan dan perjuangan.

Masjid ini berdiri di atas tanah seluas 1000 meter persegi, terdiri atas bangunan utama seluas 20 x 20 meter persegi, serambi seluas 12 x 20 meter persegi, ruang perpustakaan 7 x 7 meter persegi, dan halaman seluas 500 meter persegi. Pada awal berdirinya, masjid ini memiliki 16 tiang utama dari kayu jati. Terdiri dari 4 saka guru dan 12 saka penanggep. Namun seiring kebutuhan masyarakat sekitar, bangunan ini mengalami perubahan besar-besaran pada tahun 1985. Masjid dibuat bertingkat dengan pilar-pilar beton, hanya bentuk asli masjid ini yang dipertahankan dengan cara diangkat ke lantai atas. Salah satu bagian masjid yang tidak berubah adalah mustaka, atau mahkota masjid.

Dibangun selama berabad-abad, Mlangi telah mewarisi tradisi kebudayaan yang panjang. Tapi mewarisi saja tidak cukup. Harus ditingkatkan melalui upaya-upaya yang bertujuan untuk melestarikan budaya yang ada agar tetap bisa beradaptasi dengan era globalisasi.  Untuk itu, PT.JEC berkesempatan untuk merancang desain bangunan kawasan Mlangi agar nampak baru dan tertata.  Diharapkan dengan adanya perubahan ini dapat membuat warisan budaya termasuk bangunan di kawasan Mlangi bukan sekadar bertahan, tapi terus terjaga kelestariannya.

Sumber :

http://dpad.jogjaprov.go.id/article/news/vieww/masjid-pathok-negara-sebagai-pilar-kasultanan-yogyakarta-1512