Yogyakarta menyimpan banyak keindahan termasuk deretan pantai pasir hitamnya. Salah satu yang paling populer yakni Pantai Parangtritis. Pantai yang terletak di Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul ini dikenal dengan ombak yang cukup besar karena berbatasan langsung dengan Samudera Hindia. Selain itu, Pantai Parangtritis juga mempunyai keunikan yaitu adanya gunung pasir atau yang biasa masyarakat sebut sebagai gumuk pasir.

Seiring meningkatnya pariwisata di area Pantai Parangtritis membuat pengelola melakukan pengembangan baik dalam segi sarana, prasarana, dan atraksi wisata yang beraneka ragam. Perkembangan pantai Parangtritis ini melibatkan pihak-pihak, yaitu pemerintah daerah sebagai pengelola obyek wisata pantai tersebut, masyarakat yang selama ini menyatu dengan struktur kehidupan masyarakat sekitar, baik secara keruangan maupun pola hidup masyarakat dan Kraton Yogyakarta dalam hal ini menyediakan sekaligus membebaskan tanah atau lahan miliknya untuk masyarakat atau penduduk yang ingin bermukim dan memberikan keuntungan berupa distribusi income yang dapat langsung dinikmati masyarakat setempat serta memberikan sumbangan pada ekonomi daerah (Pendapatan Asli Daerah).

Salah satu prasarana yang akan di renovasi adalah bangunan retribusi yang pasti dijumpai para wisatawan sebelum memasuki area pantai. Sebagai target pembaharuan, bangunan retribusi akan direnovasi dengan desain baru yang lebih modern dan estetis. Harapannya dengan desain bangunan yang baru dapat memberikan kenyamanan dan menumbuhkan minat para wisatawan untuk berkunjung ke kawasan wisata Parangtritis.

Sumber :

http://repository.umy.ac.id/bitstream/handle/123456789/21779/BAB%20IV.pdf?sequence=8&isAllowed=y

http://eprints.undip.ac.id/6004/1/mirarachmi98.pdf