Indonesia terletak di antara 3 lempeng, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Pasifik dan Lempeng Indo-Australia. Karena kondisi ini, Indonesia sering mengalami gempa. Untuk mencegah bangunan roboh saat terjadi gempa, digunakan sistem ‘Base Isolation’. Base isolation itu apa sih?

Konsep Bangunan dengan Base isolation adalah meminimalisir pengaruh getaran – getaran gempa yang terjadi pada struktur bangunan gedung bertingkat. Base Isolation ini terdiri dari dua bagian yaitu pertama untuk struktur bangunan diatas isolator dan struktur pada level bearing Isolator.
Berikut adalah beberapa sistem kontrol struktur akibat gaya gempa dimana sistem ini dapat digolongkan atas tiga bagian yaitu:
1. Sistem Kontrol Active – Semiactive
2. Sistem Kontrol passive
3. Sistem Isolasi

Kelebihan dari penggunaan Sistem Base Isolation dalam Perencanaan Gedung Bertingkat, yaitu :
1. Saat gempa terjadi, Bearing yang fleksibel tersebut mampu untuk menyaring frekuensi-frekuensi gempa yang tinggi sehingga mampu menanggulangi bangunan tersebut agar tidak rusak atau runtuh.
2. Mengurangi Korban Jiwa apabila bencana Gempa datang.
3. Base isolation merupakan sebuah aplikasi kendali pasif yang sangat baik digunakan untuk meredam gaya gempa bumi yang terjadi.

Sistem Base Isolation ini bukan tanpa kelemahan, tetapi ada beberapa kelemahan yang dimiliki oleh Dumping jenis ini, yaitu sebagai berikut :
1. Harga Base Isolation per unit nya sangat mahal , jadi apabila kita ingin membangun gedung dengan struktur yang biasa saja tidak disarankan untuk menggunakan struktur peredam gempa seperti ini.
2. Base Isolator ini tidak dapat digunakan pada Bangunan yang jenis tanahnya lunak.

Sumber :
https://www.instagram.com/p/CKpzz-Ypoik/?utm_source=ig_web_copy_link
http://news.gunadarma.ac.id/2019/01/inovasi-teknologi-base-isolation-untuk-struktur-bangunan-gedung-tahan-gempa-universitas-gunadarma-review/